2014/01/04

    RENUNGAN SANG PATRIOT

    Wahai kawannku, aku ingin menceritakan sebuah kisah tentang seorang patriot tua.
    Ya, mungkin memang tidak terdengar menarik awalnya, tapi percayalah, kau harus mendengar ini...

    Seorang patriot pejuang  kemerdekaan, dia telah tua, rambutnya putih, kaki kakinya telah kesulitan hanya untuk berdiri dan berjalan. Suatu ketika dia duduk termangun di kursi tuanya, memandang bendera lusuh di depan pagarnya.
    Dia teringan akan masa - masa perjuanagnnya dulu, saat dia harus berkorban jiwa, raga, harta bahkan nyawa sekalipun. Dia ingat tatkala harus maju di depan melawan penjajah, demi kemerdekaan bangsa dan negaranya. Ya, kemerdekaan, hanya itu yang dia dan kawan - kawan seperjuangannya inginkan. Mereka siap berkorban apapun untuk Negara tampa pamrih, tanpa embel - embel jabatan, penghormatan atau apapun. Mereka hanya berbakti pada negara. Pada masa itu, harga diri bangsa adalah harga mati yang wajib diperjuangkan hingga titik darah penghabisan...

    Namu, setelah itu dia menangis. Ya, patriot tua yang gagah itu menangis. Bukan tangis bahagia karena telah merdeka, namun tangisan sedih karena Bangsanya tidak memiliki sikap patriotisme seperti dia dan para pahlawan lainnya dulu. Pada saat ini, banyak orang yang hanya akan melakukan sesuatu jika ada pamrihnya. Mereka selalu memikirkan hasil, uang, jabatan, kekayaan, pernghormatan, dll. Sangat sulit mencari penerus bangsa yang hanya ingin berjuang untuk negaranya tanpa memikirkan pamrih.
    Air mata itu bertambah, tatkala diingatnya kasus - kasus korupsi yang kian marak di negeri ini. Kasus - kasus yang sedikit demi sedikit menggerogoti tubuh bangsa yang perkasa yang dulu ia perjuangkan setengah mati dengan seluruh jiwa dan raganya. Bangsa ini terancam, oleh rakyatnya sendiri.

    Ia pun mengingat salah satu nasehat Ir. Soekarno, " Perjuanganku lebih mudah karena melawan bangsa asing (Belanda), tapi perjuanganmu akan lebih berat, karena kau harus melawan bangsa mu sendiri"
    yah, sang patriot tua itu pun mengerti sudah apa yang di maksud bung Karno...
    Ya, ia baru mengerti setelah sekian lama orang yang memberi nasehat tiada, ia baru mengerti...

    Tapi yang ia bisa lakukan sekarang adalah berdoa, berdoa, dan berusaha untuk memperbaiki bangsa ini dengan memberi peengetahuan, dan menuntun para penerus bangsa, generasi muda untuk membangun bangsa ini, sedikit demi sedikit...
    satu demi satu bagian yang telah hilang dari bangsa ini, harus kembali dibangun, menjadi lebih baik.



    Itulah tugas kita generasi muda bangsa ini, dan  untuk penyemangat kita. bayangkanlah sang patiot tua itu adalah Ayah, Kakek, Paman kita.
    Janganlah kita kecewakan mereka, mengecewakan para pahlawan, dan mari selamatkan generaasi penerus bangsa di masa yang akan datang

    BELAJAR SUKSES DARI CARLOS SLIM HELU

    Siapa sebenarnya Carlos Slim Helu??? mengapa beliau bisa sukses?? inilah kisah kesuksesan Carlos Slim Helu
     Carlos Slim Helu adalah seorang pria kelahiran Libanon. Ia adalah seorang pengusaha bidang telekomunikasi Meksiko yang sukses menempati urutan pertama manusia terkaya di dunia versi majalah Forbes. Pada Februari 2010, kekayaannya terhitung mencapai total 60 Juta US $. Bill Gates berada di urutan kedua dengan kekayaan senilai 53 US $.
    Carlos Slim Helu dikenal sebagai tokoh industri telekomunikasi paling berpengaruh di ranah  Meksiko, bahkan hampir seantero Amerika Latin. Ia mengepalai tiga perusahaan besar, yakni Teléfonos de México (Telmex), Telcel dan América Móvil. Slim juga melibatkan ketiga anaknya sebagai pimpinan perusahaan. Masing-masing adalah Carlos Slim Domit, Marco Antonio Slim Domit dan Patrick Slim Domit.
     Ayah Carlos Slim Helu, Julian Slim Haddad, pindah dari Libanon ke Meksiko pada usia 14 tahun, ia lalu menikah dengan seorang wanita Lebanon bernama Linda Helu dan dikaruniai enam orang anak. Carlos Slim Helu adalah anak bungsu dari pasangan tersebut.
     Nama ‘Slim’ pada Carlos Slim Helu diambil dari nama tengah ayahnya, Julian Slim Haddad. Carlos Slim berkuliah di Universidad Nacional Autónoma de México, mengambil jurusan teknik. Pada tahun 1967, beliau menikah dengan Somaya Domit Gemayel, seorang wanita berkebangsaan Lebanon-Meksiko. Somaya meninggal pada tahun 1999 silam karena gagal ginjal. Kini 3 anak Carlos menjadi pimpinan perusahaan yang dimilikinya, dan bertanggung jawab langsung kepadanya.
     Carlos juga menjabat sebagai wakil Presiden Komisaris dari Mexican Stock Exchange dan Presiden Komisaris pada perusahaan broker Mexican Association of Brokerage Houses. Dia juga pernah menjadi Presiden pertama dari perusahaan New York Stock Exchange Administration Council pada medio 1996-1998.
     Carlos juga pernah menjadi bagian dari jajaran pengurus utama grup Altria (dulu bernama Phillip Morris), namun sudah mengundurkan diri pada 2006 silam, dan juga grup Alcatel. Ia juga pernah menjadi bagian dari pengurus SBC Communications hingga bulan Juli 2004 yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk program World Education & Development Fund, yang berfokus pada proyek infrastruktur, kesehatan dan pendidikan dunia. Carlos Slim Helu juga dikenal sebagai pengamat saham yang jitu. Pada tahun 1997 lalu, ketika banyak pihak belum mengetahui tentang iMac, Carlos membeli saham dari produsen iMac, Apple, yang sekarang kita ketahui sebagai salah satu branc ternama di dunia.
     Carlos juga merupakan sosok dibalik berkembangnya industri keuangan Meksiko yang berada di bawah Grup bernama Group Carso, serta perusahaan ritel CompUSA, dimana ia memegang saham mayoritas. Pada umur 28, Carlos Slim Helu dinobatkan sebagai pengusaha terbaik di Meksiko.
     Pada tahun 2000, Carlos mendirikan Fundación del Centro Histórico de la Ciudad de México A.C (Mexico City Historic Downtown Foundation) yang bertujuan untuk merevitalisasi dan menyelamatkan pusat kota Meksiko yang sarat sejarah. Carlos memfokuskan agar masyarakat di daerah ini dapat memiliki tingkat kehidupan yang lebih layak serta akses hiburan yang lebih memadai. Carlos juga mendirikan Latin America Development Fund, sebuah organisasi untuk pengembangan negara-negara Amerika Latin. Organisasi ini kabarnya sudah menghimpun dana sebanyak 10 Milyar US $.
     Karena kemurahannya tersebut, Bill Clinton pernah berkomentar tentang Carlos Slim, menurutnya, Carlos adalah seorang penderma tanpa pamrih yang menyumbangkan banyak namun sedikit diketahui oleh orang lain. Ia menyebut Carlos Slim sebagai ‘Filantropis’ sejati.
     Kaya dan tak lupa berderma, adalah  tindakan yang patut ditiru oleh para pengusaha di negeri tercinta ini.