2014/02/25

    KISAH CINTA SEJATI bagian 1

    Cinta sejati, itu yang di cari oleh setiap orang.

    Namun tak setiap orang dapat menemukannya...
    Beruntunglah bagi mereka yang telah menemukannya, menikmati dan pasti akan berusaha menjaganya...
    Namun bagi mereka yang belum menemukannya, mungkin kisah ini bisa membantu.
    Kisah tentang cinta sejati...

    Seorang prajurit pemberani, tak takut mati tapi sampai sekarang belum merasakan apa itu cinta, apa  itu pacar... "Ya, itu lah aku"

    Sebenarnya inilah prinsipku, "selama aku belum bena benaryakin akan suatu perasaan terhadap lawan jenis yanag satu ini, haruskah aku mengungkapkannya dan memaksakannnya" "kurasa tidak, CINTA BUKAN UNTUK DIPAKSAKAN"
    Prinsip itu kupegang teguh, karenanya meski aku memilik rasa pada seseorang, aku belum mengungkapkannya.

    Saat itu, sehari sebelum sebuah pertempuran yang merubah hidupku dan pemahamanku tentang CINTA. Aku ingat sekali saat itu, dari dalam barak aku keluar bermaksud merasakan udara pagi yang segar dipegunungan,
    dan kulihat seseorang, dari jauh menyita pandanganku, dia adalah melati, seorang perawat di barak tentara ini, dan dia lah orang yang aku suka, meski aku tak berani mengungkapkannnya.

    Entah kenapa, ada sesuatu yang menarikku mendekatinya. Perlahan namun pasti aku berada di depannya, "pa.. pagi melati.."
    Kata - kata itu keluar begitu saja, entahlah.. aku hanya mengikuti kata hatiku.

    "pagi juga", jawabmu halus dibumbui dengan senyum manis itu... Melihat senyummu itu, rambut panjangmu, aku merasakan ada sesuatu di dalam diriku yang bahkan tak bisa kujelaskan kepada kalian.

    Beberapa menit berlalu, aku dan kau terdiam, saling memandang satu sama lain. Diam namun saling mengamati, menunggu sesuatu terjadi. Sesuatu bahkan di luar perkiraan kita.

    "mari makan" ajakku memecah kesunyian di antara kita. Kau hanya tersenyum tanpa berkata, dan dari senyum yang indah itu, ku tau kau mengiyakannya.

    Sekali lahi kita terdiam, saling menunggu dan mengamati satu sama lain di meja kantin barak. Makanan yang telah dari tadi muncul kita diamkan.
    Karena kenyang, tidak, bukan itu kurasa, entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang tak dapat ku jelaskan.

    "selama aku belum benar benar yakin akan suatu perasaan terhadap lawan jenis yanag satu ini, haruskah aku mengungkapkannya dan memaksakannnya? kau tidak bisa memaksakan cinta sejati"
    Tiba tiba prinsip itu muncul..
    Tidak, itu selalu muncul ketika aku bersamamu, menyapamu atau hanya sekedar menemukan bayangmu dari kejauhan. Namun, pagi itu, di kantin barak, ada yang lain, aku merasa hatiku lebih nyaman bersamamu, dunia terasa begitu indah, dan semua entah kenapa berjalan begitu lambat setiap aku melihat dan mengamatimu.

    Saat itu pula, aku putuskan sesuatu...
    Aku yakin akan peraasaan ini, akan perasaanku ke kamu, wahai melati..

    Kuambil beberapa teguk air untuk menenangkan jiwaku dan membulatkan tekadku..
    "melati, aku merasa nyaman saat bersamamu, aku merasa dunia begitu indah dan berjalan lambat saat bersamamu, sebelumnya aku tak yakin, namun kini ku yakin kau lah orangnya. Kau lah yang membuatku seperti ini. Mungkin ini cinta, cinta sejati..., entahlah. Aku belum tau tentang semua ini, namun aku hanya ingin mencari tau arti cinta sejati bersamamu, hanya bersamamu..."
    Entah apa yang merasuki ku, semua itu muncul, keluar begitu saja dari mulutku, bagai sebuah peluru yang ditembakkan dari senapan, melaju tanpa ragu halangan di depannya.

    Kau terdiam, cukup lama, tertunduk dalam diam...
    Aku pun diam, tanpa kata sebebas yang kuucapkan tadi, hanya  diam menunggu...
    Kau menatapku, dalam... dengan senyum manis dari bibirmu, dan kurasakan perasaan damai, perasaan hangat mengelilingi tubuhku, merasakan waktu seolah waktu berhenti.

    "iya, aku merasakan hal yang sama... dan mari kita berdua, bersama mencari arti cinta sejati bersama" jawabmu setelahnya

    Kuingat saat itu, kita berdua saling tersenyum, tersenyum lama, entah berapa menit karena waktu terasa berbohong saat itu.

    Suara sirine memecah telinga, keadaan gawat menyerang, aku dan kawan kawan sesama prajurit bangun dan bersiap menghadapi keadaan apapun yang mungkin terjadi. Semua menyiapkan senjata masing - masing, namu yang kulakun adalah mencarimu meski harus berlari kesana kemari melewati orang - orang yang sibuk menyiapkan ini iti untu peperangan.

    Kau berada dalam barak kesehatan, menyiapkan perlengkapan yang mungkin dibawa dalam perang.
    Aku berlari, memegang tanganmu.., " jaga dirimu, aku tak ingin kehilanganmu, ingat kita akan mencari tau apa itu cinta sejati, bersama.. kan? jadi jaga dirimu"
    "iya, aku ingat janji kita pagi kemarin, tenanglah, aku akan ada di pusat kesehatan di kota sebelah, pastikan kau selamat dan kesana, kutunggu kau disana untuk janji kita" katamu diakhiri senyum indah seperti biasa.

    Belum sempat mengatakan apapun lagi, truk pasukan telah siap berangkat ke medan perang, "jaga dirimu.." kataku terakhir kali sebelum kita berpisah hingga suatu saat aku akin kita kan bersama lagi.

    Aku mengabdi menuju medan pertempuran, kau mengabdi mengobati para prajurit di pusat kesehatan.. dan Aku yakin kita akan bertemu lagi...

    Diiringi deru truk yang beriringan, kutatap langit, dan membayangkan dirimu, wahai semangatku...



    (lanjut ke bagian 2... tunggu beberapa hari lagi.. :) )